Jumat, 13 November 2015






Gisou no Fuufu / Fake Couple, dari judul dan poster sudah ketebak gimana garis besar ceritanya, bukan?

Pernikahan bohongan yang terjadi karena ibu  dari si mempelai pria sakit dan sebentar lagi akan meninggal sehingga si pria desperately bikin pernikahan bohongan, kebetulan ketemu mantan pacar dari 25 tahun yang lalu, kemudian jadilah menikah jadi - jadian.  It's so so so cliche. I have to admit.

Tapi... TAPI!

Yang menarik dari drama ini adalah tema LGBT yang dihadirkan, sehingga si jalan cerita yang sangat klise itu bisa diolah lebih menarik.
Yup, Choji Himura adalah bujangan lapuk berumur 45 tahun. Ia adalah wakil kepala sekolah taman kanak - kanak dengan kondisi baik dan cukup dari segi materi.
Begitu juga dengan Kamon Hiro, seorang wanita lajang yang juga berusia 45 tahun. Penjaga perpustakaan kota yang gemar membaca dan hidup hanya dengan buku - buku nya.
25 tahun yang lalu  Choji dan Hiro pernah menjadi sepasang kekasih karena berada di universitas yang sama. Tapi tidak lama Choji meninggalkan Hiro begitu saja tanpa alasan yang jelas dan menghilang. Hiro yang merasa dikhianati dan kehilangan akhirnya merubah diri dan membentengi dirinya dari orang - orang disekitarnya dan berusaha menutupi perasaannya dengan senyum palsunya yang memang keliatan dipaksakan banget -__-

Kemudian mereka bertemu kembali ketika taman kanak - kanak Choji mendatangi perpustakaan Hiro untuk membaca bersama di perpustakaan. Karena merasa ini kesempatan, Choji yang dikejar kejar oleh ibunya yang sakit dan tidak akan bertahan lebih dari 6 bulan lagi mendesak Hiro untuk menjadi istri jadi - jadiannya.

Dan  ya, alasan Choji meninggalkan Hiro 25 tahun yang lalu disebabkan Choji yang menyadari bahwa dirinya adalah seorang gay, dan tidak mungkin melanjutkan hubungan dengan Hiro.
Karena Choji merasa sudah sangat mengenal Hiro, ia memutuskan meminta tolong Hiro untuk menjadi istrinya. Hiro yang awalnya menolak, karena berbagai kondisi dan alasan akhirnya menerima menjadi istri Choji.



Yes he loves the delivery man



Semua menjadi makin riweh ketika ada salah satu single mother dari murid di TK Choji yang ternyata adalah lesbian dan menyatakan perasaanya kepada Hiro. Dan Hiro yang mulai menyadari perasaanya kalau ia kembali jatuh cinta dengan Choji. Dan Choji yang kesengsem sama Tatsumoto, seorang kurir pos.

Sampai saat ini baru ada 6 episode, dan entah jalan ceritanya akan dibawa kemana huahahaha

---

Why I love this drama :


1. Too much teenage romance (Now Im an adult woman, am I?)
 Karena drama belakangan ini banyak live action Shoujo Manga, yang isinya romance- romance  anak sekolahan, dan saya sudah cukup bosan sama cerita anak sekolah hahahah. Gisou no Fuufu is all that I need, an adult rom - com (setipe dengan Kimi wa Petto, Hotaru no Hikari)

2. Tema LGBT. 
Eh..Itu...hmm... iya saya sering baca - baca manga genre  BL/Boys Love (karena tokohnya pasti ganteng ganteng dan jalan ceritanya emotionally romantically beautifully blah blah banget hahahaha) dan saya cukup jatuh cinta dengan cara orang Jepang mengemas cerita - cerita tentang gay dan lebih sering bikin saya nangis huhuhuhu. selama ini  saya pikir genre Boys Love dan Yaoi (BL ++) juga Yuri (yang ini tentang lesbian) adalah genre - genre "undercover" yang memang memiliki bagiannya sendiri. I mean.. di Jepang sendiri komik - komik genre ini punya toko buku sendiri dan tidak berjejer bebas di toko buku umum. Dan komunitas maupun penggemarnya masih dianggap sebelah mata dan masih dianggap tabu di masyarakat. Film Jepang sendiri kalaupun ada yang menyingung soal LGBT biasanya bertema serius. Rom - com paling tokoh transgender di film dan komik Paradise Kiss.
Terakhir yang saya tonton itu Doushitemo Furetakunai, katanya pertama kali komik genre yaoi di adaptasi ke film live action dan beredar di layar lebar. dan memang sebagus komiknya kok sampe nangis huhuhuhu







Nah maka dari itu saya cukup kaget tema LGBT bisa nongol di "sinetron" Jepang dan itu artinya disana disiarkan di tv lokal. Juga tokoh - tokoh anak TK di drama ini yang mulai mempertanyakan apa itu gay? apa itu lesbian? dan diterangkan dengan dialog yang blak- blakkan, cukup membuat saya risih di awal "isn't it too much for these little kids??" Tapi mungkin memang ini cara Jepang mempekenalkan LGBT agar lebih umum di masyarakat.

Iya, saya jadi berpikir pembuat drama ini adalah aktivis LGBT hahaha karena sebenarnya inti masalah di drama ini adalah bagaimana Choji yang takut takut untuk come out ke ibunya dan masyarakat bahwa dia gay. Tentang ketakutannya untuk diterima di masnyarakat, dan oleh Tatsumoto yang dia sukai.
Juga tokoh Shiori , salah satu orangtua murid single parent yang lesbian dan sudah come out, blak - blakkan, dan sudah menjelaskan ke anaknya yang berumur 5 tahun bahwa dirinya adalah seorang lesbi( dan menjadi bahan celaan murid murid di kelas anaknya). dan dialah yang mendorong Choji untuk jujur dengan dirinya sendiri dan orang - orang disekitarnya.


It's all about to be yourself. 





cuma Choji yang bisa melelehkan benteng Hiro 



3. Tokoh Himura Choji (ya, lagi lagi gotir kesengsem sama om om 40 tahun)
Hiruma Choji diperankan oleh om Sawamura Ikki yang sukses sekali berakting menjadi seorang gay flamboyan(meskipun memang kadang lebay sih, hahaha.) dengan senyum manisnya yang bikin meleleeeeh aaa....
Baru sekali ini selama saya menonton drama dan film Jepang, tokoh yang ekspresif dan eksentrik dengan sangat natural dan berbaur dengan kondisi sosial yang mana orang - orang Jepang cukup kaku dan kikuk.
Contohnya seperti tokoh Kotoko di Itazura Na Kiss (1996) yang ekspresif tapi lalu menjadi teledor dan norak sehingga tokohnya menonjol tapi dengan kesan awkward seolah dipaksakan demi mengundang tawa.
atau tokoh Akira di Nobuta Wa Produce (2005) yang eksentrik tapi masih kaku sehingga terlihat aneh. Bahkan tokoh Isabella, transgender di Paradise Kiss meskipun menggunakan pakaian dan fisiknya nyentrik, ia tetap seperti tokoh orang Jepang pada umumnya yang kaku lembut dan sopan.

Tapi berbeda dengan HimuraChoji. Ia adalah orang yang nyentrik dan flamboyan, menggambarkan tipikal gay kebanyakan. sebagai pria yang luwes dan feminin, yang kalau happy sembarangan peluk - peluk orang dan sangat ekspresif, tokohnya tidak menonjol dengan aneh. Tokohnya tidak menimbulkan kekonyolan dan suasana dialog dialog awkward, tidak. Tokoh Himura Choji tidak lantas dibuat menjadi gay kampungan hanya untuk mengundang tawa. Himura Choji tetap menjadi tokoh kunci dengan segala pesonanya dan membuat penonton jatuh cinta fufufufu.

Choji adalah tipikal orang orang ekstrovert yang saya suka (seandainya di dunia nyata memang dia ada hahaha). Orang ekstrovert yang berisik dan suka - suka, tapi sebenarnya ia sangat peka dan perduli dengan orang lain. Meskipun ia berbanding terbalik dengan tokoh Hiro yang stay cool dan memendam semua di kepalanya sendirian, Choji satu - satunya orang yang bisa menebak apa yang ada di dalam kepala Hiro. Choji satu - satunya orang yang hafal dan perduli apa yang Hiro suka dan apa yang Hiro tidak suka. He is ekstrovert but he do care. Oh I wish I have a boyfriend like that~ muahahhaha

Dan stylenya! Choji sebagai pria umur 45 tahun dan memakai kemeja, celana, dan baju - baju pria fashionable sangat cocok dan keren menurut saya hahahha. Kemeja - kemeja berwarna cerah dengan patern pattern yang heboh, tapi tidak berlebihan. Saya suka sekali bagaimana tokohnya digambarkan cerah ceria, berbanding dengan tokoh Hiro yang hanya memakai baju itu - itu saja hitam putih.




i really need Choji x Hiro 

Well, masih ada beberapa episode lagi, tapi saya tetap ngarep Choji akan nikah beneran sama Hiro (please Hiro deserve a good man as Choji!! Huhuhuh) , meskipun bakalan jadi naif banget rasanya kalau mereka beneran nikah dan orientasi seksual Choji berubah semudah itu. Apa gunanya keberanian dan niat  dia untuk come out selama ini kalau pada akhirnya dia akan jadi suami sungguhan :(

Tapi dengan adanya tokoh Shiori yang udah menyatakan perasaan dan menerima keadaan Hiro yang straight , saya pikir pada akhirnya mereka semua akan tetap single, namun dengan keadaan lebih happy karena mereka sudah jujur sama diri sendiri dan orang orang yang bersangkutan.

ahhh tapi tetep ngarep Choji x Hiro uhuhuhuh...mari tunggu bagaimana kelanjutannyaa~~






Sabtu, 08 Agustus 2015



Oleh 


“Do What You Love and Let It Kill You” -Charles Bukowski
***
I’ve been listening to this song over and over again. Fun fact, because of this song I’ve decided to bought an Audio Technica CLR100, cos it was really good!  This song became special for me because I’ve just found out, Alt-J blends history into their music.
This song is about the life of Gerda “Taro” (the first female war photojournalist) and her life partner Robert Capa, who both died doing what they love. Now you understand why I put Bukowski’s quotes, above. They both died separately covering wars. Gerda died during Battle of Brunete on July 26, 1937 while Robert died several years later in on May 25, 1954.

SO ROMANTIC :’)

More about the song, let see the lyrics:
Indochina, Capa jumps Jeep, two feet creep up the road
To photo, to record meat lumps and war
They advance as does his chance, very yellow white flash
A violent wrench grips mass, rips light, tears limbs like rags
Burst so high finally Capa lands
Mine is a watery pit Painless with immense distance
From medic from colleague, friend, enemy, foe
Him five yards from his leg, from you, Taro
Do not spray into eyes, I have sprayed you into my eyes
3:10 pm, Capa pends death, quivers, last rattles, last chokes
All colors and cares glaze to gray, shriveled and stricken to dots
Left hand grasps what the body grasps not, le photographe est mort
Three, point, one, four, one, five, alive no longer my amour, faded for home May of ’54
Doors open like arms my love, painless with a great closeness
To Capa, to Capa, Capa dark after nothing, re-united with his leg
And with you, Taro

Do not spray into eyes, I have sprayed you into my eyes
Hey Taro


  • Lyrics:
“Indochina, Capa jumps Jeep, two feet creep up the road to photo, to record meat lumps and war”
  • Facts:
Robert Capa headed to the Indochina front. The regiment was passing through a dangerous area under fire when Capa decided to leave his jeep and go up the road to photograph.
  • Lyrics:
    “Burst so high finally Capa lands. Mine is a watery pit Painless with immense distance. Him five yards from his leg, from you, Taro.
3:10 pm, Capa pends death, quivers, last rattles, last chokes. All colors and cares glaze to gray, shriveled and stricken to dots. Left hand grasps what the body grasps not, le photographe est mort.”
  • Fact:
At about 3:05 or 3:10 PM, Mecklin and Lucas  heard an explosion; Capa had stepped on a landmine. When they arrived on the scene he was still alive, but his left leg had been blown to pieces and he had a serious wound in his chest

  • Lyrics:
“3.1.4.1.5, alive no longer my amour, faded for home May of‘54.”
  • Opinion + Facts:
    I don’t really get what 3.1.4.1.5 means but I guess Alt-J trying to describes the time when Robert Capa suffered the injury before he passed away “3.14–3.15.” in May, 1954.
Capa was taken to a small field hospital where he was pronounce dead on arrival. Still clutching his camera Robert Capa lost his life.
  • Lyrics:
“Doors open like arms my love, Painless with a great closeness. To Capa, to Capa Capa dark after nothing, re-united with his leg and with you, Taro.”
  • Opinion:
    Alt-J describes the reunion between Capa and Taro in the afterlife.

  • Lyrics:
    “Do not spray into eyes – I have sprayed you into my eyes.”
I still don’t get what it mean. Is it about love between Taro and Capa? I don’t even know.
***
LAST BUT NOT LEAST
YEAH I KNOW MY GRAMMAR SUCKS. But anyway, this song is really good. Alt-J made this song in the unique way possible. Just like what I said, this song is about reunion between Capa and Taro in the afterlife. Well, the title is Taro, but if we read the lyrics and the history, this song is more about Robert Capa. Alt-J put this song in their album “An Awesome Wave”, released on 25 May 2012 which really is awesome, at least for me.
Wait 25 May? Yeah, I was thinking the same thing! It’s the same date when Robert Capa died. Is Alt-J did it on purpose or is it by coincidence? We never know. Unfortunately, Alt-J didn’t make music video for this song.
But before you go, you have to watch this guys! Sometimes Live Version much better than Music Video, amirite?

Did I already mention “the unique way possible”? HA! Well, if you falling in love with this song, you can thank me later!
Ciao~













Akhirnyaaaa.... mengobati rasa "tidak puas" yang saya dapatkan usai menonton Bitter Blood terbayarkan. Setelah uring uringan, akhirnya saya memutuskan untuk menonton Nobunaga Concerto,  yang mana saya sesali kenapa baru sekarang nontonnya padahal ini dorama 2014, karena ternyataaaa dorama ini bagus sekali!

Singkatnya cerita ini mengenai Saburo, seorang anak SMA biasa, memiliki kepribadian yang cukup pengecut dan suka melarikan diri. Saburo sedang melakukan perjalanan study tour sekolahnya ke tempat tempat bersejarah. Namun ia tersesat di tempat tersebut dan berencana melompati dinding untuk keluar dari kawasan wisata sejarah tersebut. Namun ketika ia melompat, ia terpeleset dan jatuh. Dan ketika ia sadar, ia sudah berada di jaman sengoku, jaman perang saudara di Jepang, sekitar tahun 1500an.

Begitu ia menyadari bahwa ia ada di tempat lain, ia bertemu dengan Oda Nobunaga, seorang pewaris utama klan Oda yang sedang berusaha melarikan diri dari kehidupan istananya. Ketika mereka berhadapan, Oda Nobunaga dan Saburo memiliki wajah dan postur tubuh yang sama persis. Secara spontan, Oda Nobunaga meminta Saburo menggantikan posisinya di istana. Saburo yang sedang kebingungan menganggap ia masih berada di tempat wisata sejarah, dan menganggap maksud Nobunaga adalah menggantikannya sebagai pemeran dalam sandiwara tentang Oda Nobunaga yang diselenggarakan tempat wisata tersebut, maka dari itu Saburo asal setuju saja. Tak lama setelah Nobunaga melanjutkan perjalanannya, Saburo yang masih terdiam di tempatnya bertemu para samurai bawahan Nobunaga yang memaksanya kembali ke istana.
Sejak saat itulah seluruh orang di istana menganggap Saburo sebagai Nobunaga. Saburo baru menyadari dia sudah melakukan perjalanan waktu ketika ia berada di medan perang.


Saburo yang tidak tahu menahu tentang keadaan istana dan kondisi politik di dalam nya,  juga tidak mengetahui bagaimana Nobunaga asli bersikap, akhirnya berlaku sebagaimana dirinya sendiri yang nyeleneh dan naif juga kekanak kanakan. Perubahan sikap ini dan "kehilangan ingatan" di anggap bawahannya sebagai efek karena terjatuh dari kuda(pada saat Saburo ditemukan para samurainya).
Saburo yang berasal dari era modern, yang damai dan sudah terbebas dari perang  tidak suka dengan kekerasan, yang mana jadi terkesan naif di jaman sengoku yang masih penuh dengan peperangan dan nyawa yang diumbar umbar. Karena Saburo yakin Jepang akan damai pada waktunya, ia berusaha membuat kedamaian dan sebisa mungkin menghindari perang.


Oda Nobunaga & Saburo


Sifatnya juga pola pikirnya yang berbeda dari samurai pada masa itu (iyalah pemikiran orang modern yang penuh kasih sayang dan nggak biasa lihat kepala di penggal pasti jadi hipster banget buat samurai masa itu ngahahaha)  membuat dia menarik perhatian, dan membuat para pengikut Nobunaga menjadi lebih hormat dan setia kepadanya (kepada Saburo).
Semua orang jadi menyukainya, termasuk rakyatnya yang tinggal di wilayahnya karena ia telah menjadi samurai yang baik hati.
Namun bagi klan klan lain di sekitar wilayahnya,  keberadaannya dan pemikiran anti-mainstream nya merupakan ancaman, tidak masuk akal, dan tidak langsung membuat klan lain setuju menjalin aliansi dengannya. Sehingga wilayah Oda tetap diserang dan diajak berperang.

Di pertengahan cerita, Nobunaga asli bertemu dengan Saburo dan kembali ke istana, mencoba memantau dan membantu Saburo, dengan menutupi wajahnya menggunakan kain dengan alasan ia memiliki penyakit TBC dan takut menular, juga mengganti namanya menjadi Akechi Mitsuhide.
Kichou -chan & Saburo <3 <3
Namun selama Nobunaga berada di istana dan memantau keadaan, ia melihat orang orang istana, bawahannya, bahkan istrinya menjadi berubah dan sangat dekat dengan Saburo. Hal ini memicu kecemburuan yang timbul di dalam diri Nobunaga, ditambah hasutan hasutan dari orang orang sekitarnya yang membuatnya semakin panas....

Buat yang belom nonton, nggak usah takut dorama ini bakal jadi dorama perang yang membosankan. Karena diangkat dari manga, drama ini juga disertai komedi komedi konyol namun alur cerita tetap padat dan serius.
Porsi romance yang di tonjolkan dari tokoh Saburo dan Kichou (istri Nobunaga) juga pas dan tidak lebay dan merubah drama ini jadi drama cinta cintaan, tapi tetap mengharukan, hiks :'(
Drama ini dijamin bikin nagih karena alurnya yang padat dan membuat kita selalu penasaran tentang episode berikutnya.




~~spoler alert! ~~
So, begitu saya melihat episode 1, saya langsung kepikiran komik Shanao Yoshitsune.  Meski waktu dan latar juga tokoh yang diadaptasikan jadi tokoh cerita komik yang diramu sedemikian rupa sangat berbeda dan tidak berhubungan,  sebenarnya plot nya hampir mirip.
Namun untuk urusan sejarah, tokoh Yoshitsune memang dari awal adalah orang yang penuh belas kasihan dan samurai yang disayangi semua orang.
Sedangkan Oda Nobunaga, menurut sejarah aslinya adalah seorang samurai kejam berdarah dingin yang tidak segan segan menghabisi nyawa siapapun.

Dari sekilas sejarah yang dihadirkan om Wikipedia,  Oda Nobunaga memang digambarkan sebagai samurai berdarah dingin yang kemudian mati karena dikhianati oleh bawahannya sendiri yaitu Akechi Mitsuhide di kuil Honno - Jin
Kalau melirik sejarah, kemungkinan memang Nobunaga (yang menyamar sebagai Akechi Mistsuhide) akan membunuh Saburo karena rasa cemburu. Ending drama yang menggantung (dan memang akan dilanjutkan di film nya yang akan rilis Desember 2015)  hingga kini memunculkan berbagai spekulasi ngahahaha  apakah akan mengikuti alur sejarah,  atau nyeleneh, atau.... huahahhaa

Untuk urusan alur... saya juga rada bingung. Alurnya cepet banget,  dan untuk pembuka aja emang cepet. Karena penasaran saya cek manga nya dan memang alurnya secepat itu bahkan lebih cepat.
Kayaknya scriptwriter nya nggak mau repot ngebahas masalah time travel, sehingga nggak banyak disinggung. Padahal di drama ini ada dua tokoh lagi yang ternyata adalah time travel dari tahun 1972 dan 2005. Tapi nggak diceritain gimana mereka bisa sampai ke masa ini. 

Udah gitu Saburo nyerah gitu aja, Meskipun awalnya panik, pada akhirnya dia pasrah aja dan nerima kalau dia nggak bisa pulang ke jaman modern. Pas ending drama waktu dia mau diusir pun dia nggak mikirin gimana caranya pulang ke masanya, kesannya unsur "time travelling" yang dialami Saburo justru menghilang begitu aja. Padahal disitu sisi menariknya :(
Emang sih bahkan di komik nggak di bahas gimana kehidupan Saburo di era modern sebelum insiden  time travel. Tapi rasanya kurang greget aja masalah time travel nya gak dibahas Juga timeline yang terjadi di drama ini. 

Kalau dilihat segi sejarah, dan di episode akhir yang anak Oi chan udah ada 3 dan merujuk sejarah peperangan yang sudah dilalui Saburo, berarti waktu yang berjalan di drama ini sudah melewati 20 tahun lebih. Tapi nggak ada perubahan signifikan, minimal ada petunjuk atau apa kek gitu nandain perubahan tahun atau bahkan perubahan fisik tokoh tokohnya,  tapi semua yang terjadi disini kayak ber langsung beberapa bulan aja. Tapi perkembangan karakter Saburo, yang awalnya adalah "samurai kaget" sampai menjadi daimyo yang mampu dipercaya oleh pengikutnya dan membawa kecemasan dalam diri Nobunaga asli bolehlah menjadi patokan bahwa Saburo sudah berkembang dengan waktu yang cukup lama hingga menjadi pemimpin yang matang.


Saburo yang memohon Tsuneoki untuk selalu melindunginya :'(




Tapi saya ngakak parah dan gak nyangka kalau ayah mertuanya juga time traveler. Waktu si Dano Saito liat Saburo pake seragam sekolah dia malah pake seragam polisi, kerjaan dia sebelum masuk era sengoku.

Favorit saya disini itu episode waktu Saburo harus menikahkan Oi-chan, (adiknya Nobunaga) demi kelancaran aliansi dan meredam perang. Waktu Oi chan mau berangkat keluar istana terus dilepas sama semua penghuni istana duh sampe merinding huhuhuhu
Terus episode waktu episode Mori - rin meninggal. Sediiiih bangeeeeettt sediiihhh bangeeet huhuhuhu

Terus suka banget waktu beberapa kali Nobunaga sama Saburo tuker peran lagi, meskipun ujung ujungnya jadi berantakan. Coba pertukaran Nobunaga dan Saburo dibikin lebih sering pasti bakal lebih kocak.

Paling epic itu bagian Saburo mau nyelamatin Nagamasa-kun huhuhuhuhuhuhu arghh itu bikin merinding banget sampe nangis :'''(

Dan tentunya romance antara Saburo dan Kichou. Menggemaskan sekaliiiii aaaaahhh :((

Oh, dan jangan lupakan background music nya. music directornya meracik musik yang apik yang cocok dan mampu membangun emosi di tiap episodenya. Mungkin karena ada unsru time travel dari era modern, musik disini juga nggak musik tradisional ala ala Jepang, tapi dicampur  Keren banget. Apalagi endingnya, Be Strong dari Mr. Child. Meskipun lagu ini sudah rilis duluan dan tidak dibuat khusus untuk ending dorama ini, tetap saja ini merupakan lagu yang cocok dan membuat terngiang - ngiang setiap selesai nonton. 

Saya mengharapkan ending movienya nanti Saburo balik ke era modern(bareng Kichou plizzz) dan Nobunaga memang mati  karena dibunuh Saru si pengkhianat, tapi karena sosok Nobunaga yang ditemukan lalu sosok Akechi Mitsuhide menghilang sehingga menjadi cikal bakal yang disebut tragedi kuil Hinno Jin dan Nobunaga dianggap dibunuh oleh Akechi.
*plakk*lagak lo dah kayak script writernya aja* ngahahahha
Yah... marilah kita tunggu movienya... Desember 2015... mungkin baru bisa ditonton 2016... hiks....


Dan yang bikin asik lagi, disini banyak ikemen~~~ kyaaa hahahaha

Favorit saya ada tiga disini~
Ada Osamu Mukai, yang jadi gagah banget disini hahahaha terakhir lihat dia di movie Girl for Keep, trus baru baru nonton dia di Hotaru no Hikari 2 itu pun tahun 2009 kayaknya. 



"Buchou" as Hanbei , looks so old :'(

Terus ada Buchouuuu omaigot ada buchooo alias papa Fujiki Naohito si ganteng idol angkatan 90an. Di sini emang keliatan tua nya sih karena dia berdampingan sama artis artis muda :( tapi disini doi jadi Hanbei dan tetep ganteng orang Saburo aja bilang dia ikemen hubahuba huba





Dan terakhir tentunya ada bang Oguri Shun. Setelah nonton dua dorama terakhir dia Border dan Ouroboros, dimana dua duanya dia berperan jadi orang yang dark, gloomy, mysterious dan bikin sesak nafas, rasanya segar ngeliat dia disini jadi anak SMA dan jadi orang yang friendly dan santai, mengingatkan saya dengan perannya di Uchyuu Kyoudai. 
Soal akting, saya akui Oguri keren banget. Dia memang bisa jadi apa aja. Dia dapet peran macem macem dan muka nya emang bisa dimacem macemin. I mean, muka dia ganteng tapi fleksible. Bisa jadi peran jahat bisa jadi peran baik, ngocol , macem macem.
Dan gue suka kalau dia udah nangis. Di film dan drama yang saya tonton, setiap dia nangis rasanya  mau ikutan nangis uhuhuhuhu
Ahhh I'm craving for moooree... mooore nobunaga... moore ogurii hahahaha
 
Twitter Facebook Dribbble Tumblr Last FM Flickr Behance