Jumat, 13 November 2015

J- dorama review : Gisou no Fuufu 2015 (on going)

| | 0 komentar





Gisou no Fuufu / Fake Couple, dari judul dan poster sudah ketebak gimana garis besar ceritanya, bukan?

Pernikahan bohongan yang terjadi karena ibu  dari si mempelai pria sakit dan sebentar lagi akan meninggal sehingga si pria desperately bikin pernikahan bohongan, kebetulan ketemu mantan pacar dari 25 tahun yang lalu, kemudian jadilah menikah jadi - jadian.  It's so so so cliche. I have to admit.

Tapi... TAPI!

Yang menarik dari drama ini adalah tema LGBT yang dihadirkan, sehingga si jalan cerita yang sangat klise itu bisa diolah lebih menarik.
Yup, Choji Himura adalah bujangan lapuk berumur 45 tahun. Ia adalah wakil kepala sekolah taman kanak - kanak dengan kondisi baik dan cukup dari segi materi.
Begitu juga dengan Kamon Hiro, seorang wanita lajang yang juga berusia 45 tahun. Penjaga perpustakaan kota yang gemar membaca dan hidup hanya dengan buku - buku nya.
25 tahun yang lalu  Choji dan Hiro pernah menjadi sepasang kekasih karena berada di universitas yang sama. Tapi tidak lama Choji meninggalkan Hiro begitu saja tanpa alasan yang jelas dan menghilang. Hiro yang merasa dikhianati dan kehilangan akhirnya merubah diri dan membentengi dirinya dari orang - orang disekitarnya dan berusaha menutupi perasaannya dengan senyum palsunya yang memang keliatan dipaksakan banget -__-

Kemudian mereka bertemu kembali ketika taman kanak - kanak Choji mendatangi perpustakaan Hiro untuk membaca bersama di perpustakaan. Karena merasa ini kesempatan, Choji yang dikejar kejar oleh ibunya yang sakit dan tidak akan bertahan lebih dari 6 bulan lagi mendesak Hiro untuk menjadi istri jadi - jadiannya.

Dan  ya, alasan Choji meninggalkan Hiro 25 tahun yang lalu disebabkan Choji yang menyadari bahwa dirinya adalah seorang gay, dan tidak mungkin melanjutkan hubungan dengan Hiro.
Karena Choji merasa sudah sangat mengenal Hiro, ia memutuskan meminta tolong Hiro untuk menjadi istrinya. Hiro yang awalnya menolak, karena berbagai kondisi dan alasan akhirnya menerima menjadi istri Choji.



Yes he loves the delivery man



Semua menjadi makin riweh ketika ada salah satu single mother dari murid di TK Choji yang ternyata adalah lesbian dan menyatakan perasaanya kepada Hiro. Dan Hiro yang mulai menyadari perasaanya kalau ia kembali jatuh cinta dengan Choji. Dan Choji yang kesengsem sama Tatsumoto, seorang kurir pos.

Sampai saat ini baru ada 6 episode, dan entah jalan ceritanya akan dibawa kemana huahahaha

---

Why I love this drama :


1. Too much teenage romance (Now Im an adult woman, am I?)
 Karena drama belakangan ini banyak live action Shoujo Manga, yang isinya romance- romance  anak sekolahan, dan saya sudah cukup bosan sama cerita anak sekolah hahahah. Gisou no Fuufu is all that I need, an adult rom - com (setipe dengan Kimi wa Petto, Hotaru no Hikari)

2. Tema LGBT. 
Eh..Itu...hmm... iya saya sering baca - baca manga genre  BL/Boys Love (karena tokohnya pasti ganteng ganteng dan jalan ceritanya emotionally romantically beautifully blah blah banget hahahaha) dan saya cukup jatuh cinta dengan cara orang Jepang mengemas cerita - cerita tentang gay dan lebih sering bikin saya nangis huhuhuhu. selama ini  saya pikir genre Boys Love dan Yaoi (BL ++) juga Yuri (yang ini tentang lesbian) adalah genre - genre "undercover" yang memang memiliki bagiannya sendiri. I mean.. di Jepang sendiri komik - komik genre ini punya toko buku sendiri dan tidak berjejer bebas di toko buku umum. Dan komunitas maupun penggemarnya masih dianggap sebelah mata dan masih dianggap tabu di masyarakat. Film Jepang sendiri kalaupun ada yang menyingung soal LGBT biasanya bertema serius. Rom - com paling tokoh transgender di film dan komik Paradise Kiss.
Terakhir yang saya tonton itu Doushitemo Furetakunai, katanya pertama kali komik genre yaoi di adaptasi ke film live action dan beredar di layar lebar. dan memang sebagus komiknya kok sampe nangis huhuhuhu







Nah maka dari itu saya cukup kaget tema LGBT bisa nongol di "sinetron" Jepang dan itu artinya disana disiarkan di tv lokal. Juga tokoh - tokoh anak TK di drama ini yang mulai mempertanyakan apa itu gay? apa itu lesbian? dan diterangkan dengan dialog yang blak- blakkan, cukup membuat saya risih di awal "isn't it too much for these little kids??" Tapi mungkin memang ini cara Jepang mempekenalkan LGBT agar lebih umum di masyarakat.

Iya, saya jadi berpikir pembuat drama ini adalah aktivis LGBT hahaha karena sebenarnya inti masalah di drama ini adalah bagaimana Choji yang takut takut untuk come out ke ibunya dan masyarakat bahwa dia gay. Tentang ketakutannya untuk diterima di masnyarakat, dan oleh Tatsumoto yang dia sukai.
Juga tokoh Shiori , salah satu orangtua murid single parent yang lesbian dan sudah come out, blak - blakkan, dan sudah menjelaskan ke anaknya yang berumur 5 tahun bahwa dirinya adalah seorang lesbi( dan menjadi bahan celaan murid murid di kelas anaknya). dan dialah yang mendorong Choji untuk jujur dengan dirinya sendiri dan orang - orang disekitarnya.


It's all about to be yourself. 





cuma Choji yang bisa melelehkan benteng Hiro 



3. Tokoh Himura Choji (ya, lagi lagi gotir kesengsem sama om om 40 tahun)
Hiruma Choji diperankan oleh om Sawamura Ikki yang sukses sekali berakting menjadi seorang gay flamboyan(meskipun memang kadang lebay sih, hahaha.) dengan senyum manisnya yang bikin meleleeeeh aaa....
Baru sekali ini selama saya menonton drama dan film Jepang, tokoh yang ekspresif dan eksentrik dengan sangat natural dan berbaur dengan kondisi sosial yang mana orang - orang Jepang cukup kaku dan kikuk.
Contohnya seperti tokoh Kotoko di Itazura Na Kiss (1996) yang ekspresif tapi lalu menjadi teledor dan norak sehingga tokohnya menonjol tapi dengan kesan awkward seolah dipaksakan demi mengundang tawa.
atau tokoh Akira di Nobuta Wa Produce (2005) yang eksentrik tapi masih kaku sehingga terlihat aneh. Bahkan tokoh Isabella, transgender di Paradise Kiss meskipun menggunakan pakaian dan fisiknya nyentrik, ia tetap seperti tokoh orang Jepang pada umumnya yang kaku lembut dan sopan.

Tapi berbeda dengan HimuraChoji. Ia adalah orang yang nyentrik dan flamboyan, menggambarkan tipikal gay kebanyakan. sebagai pria yang luwes dan feminin, yang kalau happy sembarangan peluk - peluk orang dan sangat ekspresif, tokohnya tidak menonjol dengan aneh. Tokohnya tidak menimbulkan kekonyolan dan suasana dialog dialog awkward, tidak. Tokoh Himura Choji tidak lantas dibuat menjadi gay kampungan hanya untuk mengundang tawa. Himura Choji tetap menjadi tokoh kunci dengan segala pesonanya dan membuat penonton jatuh cinta fufufufu.

Choji adalah tipikal orang orang ekstrovert yang saya suka (seandainya di dunia nyata memang dia ada hahaha). Orang ekstrovert yang berisik dan suka - suka, tapi sebenarnya ia sangat peka dan perduli dengan orang lain. Meskipun ia berbanding terbalik dengan tokoh Hiro yang stay cool dan memendam semua di kepalanya sendirian, Choji satu - satunya orang yang bisa menebak apa yang ada di dalam kepala Hiro. Choji satu - satunya orang yang hafal dan perduli apa yang Hiro suka dan apa yang Hiro tidak suka. He is ekstrovert but he do care. Oh I wish I have a boyfriend like that~ muahahhaha

Dan stylenya! Choji sebagai pria umur 45 tahun dan memakai kemeja, celana, dan baju - baju pria fashionable sangat cocok dan keren menurut saya hahahha. Kemeja - kemeja berwarna cerah dengan patern pattern yang heboh, tapi tidak berlebihan. Saya suka sekali bagaimana tokohnya digambarkan cerah ceria, berbanding dengan tokoh Hiro yang hanya memakai baju itu - itu saja hitam putih.




i really need Choji x Hiro 

Well, masih ada beberapa episode lagi, tapi saya tetap ngarep Choji akan nikah beneran sama Hiro (please Hiro deserve a good man as Choji!! Huhuhuh) , meskipun bakalan jadi naif banget rasanya kalau mereka beneran nikah dan orientasi seksual Choji berubah semudah itu. Apa gunanya keberanian dan niat  dia untuk come out selama ini kalau pada akhirnya dia akan jadi suami sungguhan :(

Tapi dengan adanya tokoh Shiori yang udah menyatakan perasaan dan menerima keadaan Hiro yang straight , saya pikir pada akhirnya mereka semua akan tetap single, namun dengan keadaan lebih happy karena mereka sudah jujur sama diri sendiri dan orang orang yang bersangkutan.

ahhh tapi tetep ngarep Choji x Hiro uhuhuhuh...mari tunggu bagaimana kelanjutannyaa~~






0 komentar:

Posting Komentar

Feel free to comment or dicuss or sharing :D

 
Twitter Facebook Dribbble Tumblr Last FM Flickr Behance